Tidak semua penjual tahu bagaimana cara closing penjualan dengan cara yang mudah dan efektif. Menjual bukanlah proses yang mudah semudah membalikkan telapak tangan. Penjualan yang sukses memiliki suatu proses bertahap. Proses penjualan itu adalah proses yang sangat konsisten. Mulai dari calon pembeli mencari produk anda, mempelajari produk anda, lalu mencoba produk. Saat calon pembeli mencoba, tugas kita sebagai penjual adalah "menutup" alias closing, yaitu membuat orang tersebut membeli.
Dalam proses menjual, ada 2 proses. Apa saja itu?
Yang pertama adalah proses menjual ke perusahaan. Dan yang kedua adalah menjual ke pembeli secara langsung (retail).
Closing deal adalah membuat orang mau menukar sesuatu kepada kita. Ini salah satu contoh saja. Apakah anda mau ebook gratis? Kalau mau ebook gratis, tolong tukarkan emailmu kepada saya maka saya akan beri kamu ebook gratis. Itu satu fase dalam closing. Atau misalnya: Anda mau gak mencoba produk saya gratis tapi saya minta nama referensi? Itu juga namanya Closing.
Jadi Closing adalah proses tukar menukar, baik itu informasi maupun uang. Jadi, pada saat anda sudah menerima email, database, atau nomor telepon konsumen atau prospek, maka anda bisa melakukan Follow up. Setelah follow up maka orang itu (prospek) bisa berpikir lebih jernih untuk membeli produk anda dan akhirnya menjadi pelanggan setia.
Untuk membuat closing anda sukses, anda harus memiliki yang namanya Closing Rules. Apa itu Closing Rules? Closing Rules adalah sebuah rules dimana anda berpikir waktu anda closing zaman dulu itu sukses sekali. Setiap bisnis pasti memiliki Closing Rules masing-masing. Coba anda pikirkan mulai sekarang.
Nah, sekarang ada 5 langkah bagaimana anda bisa memperkuat closing anda.
1. Pastikan anda berhubungan dengan pengambil keputusan (Decision Maker)
Berapa banyak dari para penjual bertemu dengan prospek tapi prospek itu tidak bisa mengambil keputusan karena bukan dia yang mengambil keputusan. Menjual kepada orang yang tidak berada pada posisi pengambil keputusan akan menyebabkan rendahnya konversi penjualan (closing).
2. Jangan pernah memaksa prospek tapi mengedukasi
Berapa banyak dari para prospek yang akhirnya tidak mau difollow-up lagi karena para penjualnya tukang memaksa. Anda sebagai penjual tidak boleh memaksa. Anda harus mengedukasi calon pembeli anda. Tunjukkan ketulusan bahwa anda ingin membantu, bukan ingin mengambil uang pembeli anda. Pada dasarnya orang tidak suka dipaksa untuk beli, meskipun orang suka belanja.
Baca Juga:
5 Cara menaikkan penjualan di Instagram menggunakan hashtag
3. Buat jembatan antara keinginan dan kebutuhan
Seorang penjual harus pandai-pandai menjual kebutuhan dengan cara menggali keingingan calon pembelinya.
Contoh: apa sih yang dibutuhkan seorang pembeli alat bor? yang dia inginkan adalah alat yang bisa untuk membuat lubang dengan cepat dan mudah.
4. Harus bisa mengatasi keberatan dari calon pembeli
Misalnya ada calon pembeli yang berkomenter "wah pak kok harganya mahal" atau "maaf pak, saya belum membutuhkan produk anda". Kira-kira sebagai seorang penjual bagaimana anda menjawabnya? Coba berikan jawaban yang terbaik kepada calon pembeli anda.
5. Berikan kejutan ketika terjadi closing
Misalnya ada seorang pembeli di restoran. Setelah dia menikmati makanan dan minuman maka dilanjutkan dengan proses pembayaran tagihan (bill). Berikan pembeli itu kejutan bisa berupa permen, voucher, extra dessert, dll. Kejutan ini akan membuat kesan yang positif kepada si pembeli.
Semoga bermanfaat ya...
Baca Juga:
9 Cara menaikkan omset penjualan online dengan cepat dan mudah
No comments:
Post a Comment