Maukah anda tahu cara atau tips jitu untuk menaikkan omset penjualan bisnis anda sebesar 300% dengan cepat dan mudah? Banyak sekali pengusaha yang ingin omset penjualan bisnisnya naik tapi sayangnya tidak tahu bagaimana caranya.
Nah, inilah 3 cara menaikkan omset penjualan bisnis anda dengan cepat: 1. Anda harus menaikkan jumlah traffic atau pengunjung Untuk meningkatkan jumlah traffic atau pengunjung ke bisnis anda, maka anda harus melakukan berbagai macam cara, seperti: promosi, networking, kolaborasi, dan periklanan. Coba cek lokasi bisnis atau tempat usaha anda di dunia nyata. Anda bisa melakukan promosi lewat brosur, spanduk, pamflet, dll. Supaya pengunjung datang, maka anda harus menciptakan pemanis. Seperti kata pepatah "Ada gula, ada semut". Supaya banyak semut datang, maka anda harus memasukkan permen, gula, atau apapun yang manis. Nah, bagaimana caranya membuat pemanis itu pada bisnis anda? Anda bisa memberi: diskon, voucher, atau produk gratis. 2. Anda harus menaikkan frekuensi kunjungan Maksud frekuensi kunjungan disini adalah seberapa sering para pembeli datang ke tempat bisnis anda. Semakin sering pembeli datang dan membeli di tempat bisnis anda, maka otomatis omset penjualan anda akan naik. Ada 2 cara untuk menaikkan frekuensi kunjungan pembeli anda: I. Buat kartu keanggotaan (Loyalty Card) Semakin sering anggota belanja, maka semakin banyak poin yang didapatkan. Poin ini nantinya bisa ditukarkan dengan hadiah atau produk tertentu.Tentu ini akan membuat para anggota yang bergabung senang. II. Lakuan Follow Up dengan para pembeli anda Dengan adanya kartu anggota itu artinya anda punya basis data (database) para pembeli anda. Anda bisa mengetahui siapa saja anggota yang jarang membeli di tempat bisnis anda. Yang harus anda lakukan adalah coba hubungi lagi para anggota tersebut. Sapa mereka atau berikan suatu penawaran yang menarik kepada mereka. Baca Juga: Cara Cepat Dan Mudah Meledakkan Traffic Ke Bisnis Anda
3. Anda harus menaikkan volume penjualan Untuk menaikkan volume penjualan maka hal yang harus anda lakukan adalah dengan: I. Sistem paket Misalnya: anda menjual produk kecantikan seperti lipstik, bedak, dan pemerah pipi. Lipstik dijual dengan harga Rp. 10.000/buah. Bedak dijual dengan harga Rp. 35.000/buah. Dan pemerah pipi dijual dengan harga Rp. 45.000/buah. Anda bisa buat sistem paket dengan harga Rp. 85.000 yang berisi lipstik, bedak, dan pemerah pipi masing-masing satu buah. II. Menambah jumlah produk atau layanan Awalnya anda hanya menjual kerudung atau jilbab saja. Warnanya: merah, biru tua, dan hitam. Nah, coba anda tambahkan lagi warna yang lain seperti coklat tua, coklat tua, biru muda, maroon, dll. Atau anda juga bisa menambahkan produk lain seperti gamis syar'i dengan berbagai warna dan jenis kain. Semoga bermanfaat ya...
Tidak semua penjual tahu bagaimana cara closing penjualan dengan cara yang mudah dan efektif. Menjual bukanlah proses yang mudah semudah membalikkan telapak tangan. Penjualan yang sukses memiliki suatu proses bertahap. Proses penjualan itu adalah proses yang sangat konsisten. Mulai dari calon pembeli mencari produk anda, mempelajari produk anda, lalu mencoba produk. Saat calon pembeli mencoba, tugas kita sebagai penjual adalah "menutup" alias closing, yaitu membuat orang tersebut membeli. Dalam proses menjual, ada 2 proses. Apa saja itu? Yang pertama adalah proses menjual ke perusahaan. Dan yang kedua adalah menjual ke pembeli secara langsung (retail). Closing deal adalah membuat orang mau menukar sesuatu kepada kita. Ini salah satu contoh saja. Apakah anda mau ebook gratis? Kalau mau ebook gratis, tolong tukarkan emailmu kepada saya maka saya akan beri kamu ebook gratis. Itu satu fase dalam closing. Atau misalnya: Anda mau gak mencoba produk saya gratis tapi saya minta nama referensi? Itu juga namanya Closing. Jadi Closing adalah proses tukar menukar, baik itu informasi maupun uang. Jadi, pada saat anda sudah menerima email, database, atau nomor telepon konsumen atau prospek, maka anda bisa melakukan Follow up. Setelah follow up maka orang itu (prospek) bisa berpikir lebih jernih untuk membeli produk anda dan akhirnya menjadi pelanggan setia. Untuk membuat closing anda sukses, anda harus memiliki yang namanya Closing Rules. Apa itu Closing Rules? Closing Rules adalah sebuah rules dimana anda berpikir waktu anda closing zaman dulu itu sukses sekali. Setiap bisnis pasti memiliki Closing Rules masing-masing. Coba anda pikirkan mulai sekarang.
Nah, sekarang ada 5 langkah bagaimana anda bisa memperkuat closing anda. 1. Pastikan anda berhubungan dengan pengambil keputusan (Decision Maker) Berapa banyak dari para penjual bertemu dengan prospek tapi prospek itu tidak bisa mengambil keputusan karena bukan dia yang mengambil keputusan. Menjual kepada orang yang tidak berada pada posisi pengambil keputusan akan menyebabkan rendahnya konversi penjualan (closing). 2. Jangan pernah memaksa prospek tapi mengedukasi Berapa banyak dari para prospek yang akhirnya tidak mau difollow-up lagi karena para penjualnya tukang memaksa. Anda sebagai penjual tidak boleh memaksa. Anda harus mengedukasi calon pembeli anda. Tunjukkan ketulusan bahwa anda ingin membantu, bukan ingin mengambil uang pembeli anda. Pada dasarnya orang tidak suka dipaksa untuk beli, meskipun orang suka belanja. Baca Juga: 5 Cara menaikkan penjualan di Instagram menggunakan hashtag 3. Buat jembatan antara keinginan dan kebutuhan Seorang penjual harus pandai-pandai menjual kebutuhan dengan cara menggali keingingan calon pembelinya. Contoh: apa sih yang dibutuhkan seorang pembeli alat bor? yang dia inginkan adalah alat yang bisa untuk membuat lubang dengan cepat dan mudah. 4. Harus bisa mengatasi keberatan dari calon pembeli Misalnya ada calon pembeli yang berkomenter "wah pak kok harganya mahal" atau "maaf pak, saya belum membutuhkan produk anda". Kira-kira sebagai seorang penjual bagaimana anda menjawabnya? Coba berikan jawaban yang terbaik kepada calon pembeli anda. 5. Berikan kejutan ketika terjadi closing Misalnya ada seorang pembeli di restoran. Setelah dia menikmati makanan dan minuman maka dilanjutkan dengan proses pembayaran tagihan (bill). Berikan pembeli itu kejutan bisa berupa permen, voucher, extra dessert, dll. Kejutan ini akan membuat kesan yang positif kepada si pembeli. Semoga bermanfaat ya...
Apakah anda mau tahu cara menaikkan penjualan di Instagram? Jika Anda memasarkan produk atau jasa di Instagram, maka anda mau tidak mau harus memakai hashtag atau tanda pagar (#). Apa sih sebenarnya manfaat dari hashtag atau tanda pagar (#) di Instagram? Hashtag atau tanda pagar (#) di Instagram berfungsi sebagai wadah untuk mengelompokkan suatu tema, topik, atau informasi tertentu ke dalam satu bahasan, sehingga memudahkan orang untuk menemukan informasi yang berkaitan.
Di digital marketing, hashtag berfungsi agar produk atau jualan Anda bisa mudah dicari dan ditemukan calon konsumen. Misalnya ketika ada orang yang mencari jasa desain logo di Instagram dengan hashtag #jasadesainlogo, maka Instagram akan menampilkan postingan-postingan yang mencantumkan hashtag tersebut. Setiap hari ada jutaan foto dan video yang diposting di Instagram, baik untuk tujuan bisnis maupun sekedar narsis. Dengan jumlah yang sangat banyak tersebut, tentu sangat sulit menemukan postingan yang sedang dicari.
Di sinilah hashtag atau tanda pagar berperan penting memudahkan orang untuk menemukan konten / postingan yang sesuai. Postingan-postingan yang masih berkaitan akan mengelompok dalam suatu hashtag tertentu. Nah, Bagaimanakah Cara Menaikkan Penjualan Di Instagram Dengan Hashtag? silakan gunakan 5 tips berikut ini : 1. Cek Hashtag yang Digunakan Kompetitor Anda bisa mengecek hashtag apa saja yang digunakan kompetitor bisnis Anda. Terutama mengecek hashtag kompetitor yang Anda anggap besar, engagement tinggi, dan memiliki pengikut yang banyak. Anda bisa mencoba menggunakan hashtag-hashtag yang digunakan kompetitor tersebut, agar engagement postingan Anda bisa semakin meningkat. 2. Perhatikan Jumlah Hashtag yang Anda Gunakan Gunakan hashtag sewajarnya saja, tidak terlalu sedikit dan jangan terlalu berlebihan. Jika terlalu sedikit, misal hanya 3 hashtag saja akan mubadzir. Sebaliknya, jika terlalu banyak, misal hingga lebih dari 30 hashtag juga kurang baik, bisa dianggap sebagai spamming. Nah, berapa jumlah hashtag yang ideal? Gunakan 10-15 hashtag saja. Misalnya menggunakan 15 hashtag dengan rincian 5 hashtag tokoh ternama, 5 hashtag brand sendiri, dan 5 hashtag yang digunakan kompetitor. Itulah fungsi hashtag dan cara memaksimalkan hashtag untuk marketing di Instagram. Jangan lupa share tulisan ini ke berbagai sosial media Anda, biar makin banyak orang yang mendapatkan manfaatnya. Baca Juga: 7 Cara Mengelola Akun Instagram Bisnis Anda Yang Membuat Anda Kebanjiran Order 3. Pakai Hashtag Yang Spesifik Hashtag yang spesifik artinya hashtag yang jangkauannya tidak terlalu luas. Misalnya menggunakan hashtag #jasavideopromosi, #jasavideobandung, #jasavideoshooting, #jasavideoundangan daripada #jasavideo. Hashtag yang spesifik jangkauannya tidak terlalu luas, sehingga membuat postingan Anda lebih mudah dicari dan ditemukan. Semakin spesifik hashtag yang Anda gunakan, maka jangkauannya lebih sempit dan tentu persaingannya tidak terlalu ketat. Sebaliknya, semakin umum hashtag yang Anda gunakan, maka jangkauan nya semakin luas dan tentu persaingannya semakin ketat.
4. Pakai Hashtag Merk atau Brand Bisnis Anda Jangan lupa gunakan juga hashtag dengan nama brand Anda. Tujuannya agar brand Anda bisa semakin booming dan dikenal banyak orang. Kombinasikan juga hashtag brand Anda dengan hashtag tokoh ternama dan hashtag yang digunakan kompetitor, agar semakin powerful. 5. Pakai Hashtag Tokoh Terkenal Gunakan hashtag dengan nama tokoh-tokoh ternama yang masih berkaitan dengan konten postingan / jualan Anda. Misalnya jika Anda posting jualan baju muslim, Anda bisa menggunakan hashtag tokoh muslim ternama seperti #ustadzabdulshomad, #ustadzadihidayat, #dianpelangi, dll. Tokoh ternama tentu banyak pengikutnya dan ini bisa meningkatkan engagement postingan Anda. Baca Juga: 2 Tool Aplikasi Terbaik Agar Omset Bisnis Anda Di Instagram Melejit